Bicara kita lewat malam itu mengundang kepulan awan mendung pada langit perasaan.
Rintik-rintik kata yang kubaca mengocak dasar kolam jiwa,
Air mata bergenang kutahan dari tumpah pada cadar perasaan.
Malam asalnya hitam itu penuh dengan kata-kata soal,
Ku tatap dada malam yang diselimuti awan impian,
Kubisikkan pada langit malam kesayuan,
Kusandarkan kesedihan di kaki langit malam,
Malam makin mendung dihiasi awan yang penuh dengan titis duka.
Warna malam yang hitam menyembunyikan kesedihan,
Kucoretkan segala kenangan pada hamparan malam yang sentiasa menanti,
Malam makin mendung mengendong keperitan .
Pahit perasaan kutelan menerobos ke kerongkong kamus kenangan,
Bertambahlah kata-kata sayu yang akan melengkapkan lagi kamus perasaan.
Sesekali dalam kelam malam itu kuselak mencari sinar,
Malam ini aku sedar, malam akan terus hitam dan selamanya akan hitam.
Namun, akan kucoretkan jua segala lambang perasaan pada dadamu malam.
Dada malam berombak,
Guruh mengetarkan lena,
Kilat memercikkan sinar pada latar kelam malam,
Mendung memuntahkan air mata.
Malam menangis menanti untuk menangis lagi.
Kamus perasaan melahirkan kata-kata yang kudakap sepanjang malam.
Kamalia,
9.04 pagi,
9 Oktober 2010,
Sunway
Friday, October 8, 2010
Wednesday, October 6, 2010
Perasaan Berbicara
Malam menghamparkan sebidang perasaan.
Hamparan itu membolehkan aku menghidangkan perasaanku.
Malam yang sunyi.. meneman perasaan ini berbicara,
Perasaan mencipta angan-angan yang diwarnai kuntuman kepuasan.
Aku sering memilih malam untuk aku berbicara denganmu perasaan.
Perasaan siang hari aku kubentangkan di dada malam.
Kesunyian malam mendodoi perasaan ini,
Ketenangan malam meraba kenangan,
Kenangan berbunga mengharumkan perasaan.
Malam ini akan kunukilkan lirik indah untuk kudodoikan mimpimu.
Lenalah.. akan kuselimutkan dengan tenunan kata-kata indah.
Lenalah.. akan kuhembuskan panas nafas kerinduan.
Mimpi malam ini akan kuhiasi dengan warna-warna indah,
Muzik lembut akan menemanimu sepanjang malam.
Dada malam ini,
akan kuhias dengan ribuan bintang,
Indahnya tatkala perasaan berbicara,
malam indah berwarna.
Kamalia menemani perasaan berbicara
11.36 malam
6 Oktober 2010,
sunway
Hamparan itu membolehkan aku menghidangkan perasaanku.
Malam yang sunyi.. meneman perasaan ini berbicara,
Perasaan mencipta angan-angan yang diwarnai kuntuman kepuasan.
Aku sering memilih malam untuk aku berbicara denganmu perasaan.
Perasaan siang hari aku kubentangkan di dada malam.
Kesunyian malam mendodoi perasaan ini,
Ketenangan malam meraba kenangan,
Kenangan berbunga mengharumkan perasaan.
Malam ini akan kunukilkan lirik indah untuk kudodoikan mimpimu.
Lenalah.. akan kuselimutkan dengan tenunan kata-kata indah.
Lenalah.. akan kuhembuskan panas nafas kerinduan.
Mimpi malam ini akan kuhiasi dengan warna-warna indah,
Muzik lembut akan menemanimu sepanjang malam.
Dada malam ini,
akan kuhias dengan ribuan bintang,
Indahnya tatkala perasaan berbicara,
malam indah berwarna.
Kamalia menemani perasaan berbicara
11.36 malam
6 Oktober 2010,
sunway
Subscribe to:
Posts (Atom)